Tuesday 20 December 2016

Jerman Heboh, Pidato BJ Habibie Membuat Bangga Umat Islam Indonesia.. Tolong Sebarkan Kabar Gembira Ini!


MuslimBerbagiInfo - Islam menjadi kembali sorotan dunia setelah serangan terorisme yang terjadi di Paris beberapa waktu lalu. Dunia seakan menuding ideologi radikal Islam berada di balik aksi teror itu.

Presiden Republik Indonesia ketiga, Bacharuddin Jusuf Habibie yang menjadi pembicara di sebuah seminar 'Demokrasi dan Islam' di Berlin, secara tegas menolak tudingan Islam mengajarkan kekerasan dan berada di balik aksi-aksi teror.

Ia meyakinkan Islam sama sekali tidak identik dengan aksi kekerasan dan teror, dan sangat sesuai dengan nilai-nilai demokrasi. 

"Para pelaku teror itu tidak ada kaitan dengan Islam. Mereka adalah pelaku tindak kriminal," kata Habibie.

Dalam acara yang digelar Harris Seidel Siftung tersebut, Habibie menjelaskan bagaimana Islam bisa sangat kompatibel dengan demokrasi di Indonesia.

Hubungan serasi yang terus berjalan di Indonesia itu, lanjut Habibie, tentu saja bisa menjadi panutan dan pelajaran penting bagi Muslim di Jerman. Yakni, tentang bagaimana mereka bisa bersatu dengan masyarakat lokal.

Ia menerangkan, meski Indonesia menjadi negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, dengan 221,8 juta umat Islam, tapi tidak serta merta menjadi negara Islam.

Habibie menuturkan Indonesia sangat pluralistik. Terdapat ratusan suku dan etnis dengan agama yang berbeda-beda, akan tetapi agama dan budaya bisa berjalan beriringan.

Untuk menyatukan beragam agama, budaya, kelompok, etnis dan suku, Habibie mengungkapkan Indonesia memiliki Pancasila sebagai pengikat bangsa.

Ia menyarankan kepada warga Jerman, termasuk mereka yang beragama Muslim, untuk mengadaptasi budaya dan agama agar tidak terjadi benturan dengan berbau atau mengatasnamakan agama dan budaya.

"Budaya dan agama sangat erat berhubungan dan menentukan perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat," ujar pria yang akrab disapa Eyang tersebut.

Senada dengan Habibie, seorang politisi dari Bavaria's Christian Social Union, Peter Gauweiler, mengatakan agama memiliki peran penting dalam persatuan dan penyatuan cita-cita bersama di tengah masyarakat.

Ia mengatakan, di Bavaria, salah satu negara bagian di Jerman, proses akulturasi antara masyarakat Kristen Jerman dengan Muslim dari Turki sudah cukup lama terjadi.

Namun demikian, Gauweiler menekankan keberadaan pendatang Muslim juga tidak menghapus budaya lokal, seperti moto dari negara bagian itu sendiri yang mempertahankan budaya lokal.

Ia juga setuju dengan pidato yang disampaikan Habibie, yang menegaskan kalau Islam tidak ada hubungan dengan tindakan kekerasan dan aksi-aksi teror yang terjadi di dunia. "Itu tidak ada hubungannya dengan Islam," ucap Gauweiler.


sumber : sorotmuslim.com

Monday 19 December 2016

Aiptu Beni, Polisi Bandung Tanpa Kaki Yang Menginspirasi, Kisahnya Bikin Merinding!


MuslimBerbagiInfo - Merinding membaca kisah seorang polisi ini. Di luar tugasnya yang mulia tak dipungkiri nyawa taruhannya, Aiptu Beni Hendrik Hernawan harus relakan dua kakinya, Minggu (18/12/2016).

Sebuah kisah jadi viral setelah dilaporkan oleh Asep, Humas Polres Bandung via Tribratanews.com.

Tribratanews merupakan sebuah portal resmi kepolisian yang isinya tentang peristiwa penegakan hukum oleh kepolisian serta peristiwa-peristiwa inspiratif lainnya.

Kali ini sebuah kisah yang tak biasa, Anggota Unit Lantas Polsek Rancaekek Resor Bandung, Jawa Barat, Aiptu Beni Hendrik Hernawan dalam foto terlihat bersemangat menceritakan kisahnya.

Saat itu Kasat Lantas Polres Bandung, AKP Rezhky Setya Dewanto SIK mengunjungi Aiptu Beni Hendrik, Jumat (9/12/2016).

Meski Aiptu Beni memiliki keterbatasan fisik namun ia selalu bersemangat jalankan tugas sebagai anggota Kepolisian Republik Indonesia.

Kini Aiptu Beni harus beraktivitas tanpa dua kaki, ia tetap bertugas dan mengabdi sebagai polisi.

Kisahnya kehilangan dua kaki berawal musibah yang menimpanya 10 tahun lalu.

Membayangkan kisah ini mungkin bikin merinding, bagaimana dahsyatnya kecelakaan tersebut hingga mengubah masa depan Aiptu Beni.

Saat itu Aiptu Beni menerima melaporkan warga bahwa ada kecelakaan lalu lintas di depan Rumah Makan Mak Ecot.

Panggilan tugas, Aiptu Beni bersama dengan rekan kerjanya bergegas menuju TKP.

Setelah tiba di TKP, dirinya melihat kendaraaan yang terlibat kecelakaan berada di tengah jalan dan menimbulkan kemacetan.

Ia pun mengatur penderekan kendaraan tersebut.

Tiba-tiba bus pariwisata jurusan Jakarta – Solo melaju dengan kencang.

Tampaknya sopir tak menyadari kalau di depan sedang terjadi kecelakaan.

laju kendaraan kencang tak membuat rem berfungsi dengan baik.

Bus tersebut menabrak truk dan badan truk menjepit kedua kaki Aiptu Beni.

Aiptu Beni berada di kondisi yang sulit, antara nyawa taruhannya atau kaki yang harus rela diamputasi.

Akhirnya kedua kaki Aiptu Beni harus diamputasi.

Pulih dari kecelakaan masa paling sulit adalah fase penyesuaian diri secara psikologis.

Bagaimana perang batin Aiptu Beni saat menyadari dirinya tak seperti dulu lagi.

Aiptu Beni bercerita kalau ia pernah mengalami masa-masa sulit.

Ia depresi karena malu serta tidak percaya diri akibat kecelakaan tersebut.

Beruntung dukungan sang istri, keluarga, anak-anak, rekan kerja serta pimpinan di Polres Bandung membuatnya berubah.

Kepercayaan dirinya pulih.

Hingga kini Aiptu Beni kembali bersemangat menjalani tugas sebagai anggota Polri meskipun duduk di kursi roda.

Kasat Lantas Polres Bandung pun memberikan 1 unit handy talky kepada Aiptu Beni sebagai penyemangat bahwa ia memberikan motivasi kepada anggota lain meskipun dengan keterbatasannya yang tidak menyulutkan semangat dalam bertugas.

“Walaupun dengan kekurangannya, beliau selalu tepat waktu serta rajin apel pagi dan apel udara ,dan semangat dedikasinya perlu dicontoh oleh orang lain,” tulis Kasat Lantas dalam akun instagramnya @rezkhy_eky. 


sumber : tribratanews.com

Anak Perumpuan Pertama, Bahunya Harus Sekuat Baja, Hatinya Harus Setegar Karang


MuslimBerbagiInfo - Menjadi anak perempuan pertama dari sebuah keluarga sangat berat, di samping sebagai tulang punggung keluarga, anak pertama juga sangat erat dengan sosok yang tegar dan mandiri.

Tak ada yang tahu bagaimana proses perjuangannya yang terlihat tangguh dan tegar itu ia bisa menangis sejadi-jadinya sendirian, ia tertatih berusaha melawan keterbatasan, ia bersikeras menerjang nasib keberuntungan. Tak ada tempat meminta tolong bagi anak pertama, kecuali dirinya sendiri dan Tuhan

Tak ada tempat meminta yang akan menjadikannya payah, tak ada tempat merengek yg akan membuatnya tampak lemah. Ketika terpaksa meminjam pada teman, hati kecilnya selalu berteriak, "Saya harus segera sukses agar kelak bisa bantu orang lain juga." Ya, mandiri. Dibentuk mandiri atau terbentuk mandiri.

Menurut penelitian, anak pertama perempuan berpotensi lebih hebat dari anak pertama laki-laki. Menurutku itu karna ketika anak pertama perempuan merasakan pahit kehidupannya saat masih menjadi anak, naluri keibuan memanggilnya untuk tidak membiarkan anak-anaknya kelak menderita sepertinya.

Karakteristik anak pertama secara mendasar yaitu lebih dewasa, bijaksana dan memiliki banyak pengetahuan yang jarang diutarakan. Dalam hal ini anak pertama memiliki pola pemikiran yang kritis sehihngga daya analisanya sangat kuat.

Kehidupan akan terus menuntun untuk terus berlajar tentang hidup. Maka anak pertama biasanya selalu melanjutkan pendidikan pada jenjang perguruan tinggi dan berharap bisa membahagiakan kedua orang tuanya dan saudaranya kelak.

Untuk kamu anak pertama, hal ini mungkin bisa membantumu semakin kuat!

Kejar mimpimu biarpun sendirian
Belajar tentang apapun yang kamu sukai
Teruslah menyayangi keluarga mu meskipun suatu saat kamu akan jauh dari mereka
Hidupkan kebahagian mu melalui hobby
Belajar untuk tetap tegar
Semangat,kamu lah jawaban atas semua doa keluargamu


sumber : wajibtahu.me

Saat Dilamar, Anak Gadisnya Ternyata Sudah Tak Suci Lagi Dan Inilah Hal Mengejutkan Yang Dilakukan


MuslimBerbagiInfo - Seorang pemuda yang komitmen beragama maju untuk menikah. Dia mulai mencari calon pasangan perempuan. Syarat satu-satunya adalah agar dia seorang wanita yang komitmen, berakhlak, dan kuat agama. Dan setelah melalui pencarian, kini dia telah menemukan gadis tersebut, sebagaimana ciri-ciri yang diinginkan.

Setelah melamar, dan ketika ia telah bersiap-siap untuk menikah, tiba-tiba calon mempelai perempuan menolak dan mengatakan bahwa dia tidak ingin menikah. Keluarganya terheran melihat keputusannya yang mengagetkan, setelah sebelumnya memberikan kesanggupan. Pemuda itu meminta sang gadis untuk menjelaskan penolakannya, namun justru ia membawakan alasan-alasan yang lemah. Setelah itu, perkaranya ditangani oleh ibunya yang merasa sangat sedih dengan keputusan ini. Terlebih, pemuda itu terkenal dengan bagus akhlak dan budi pekertinya.

Setelah sang ibu mendesaknya, dia (calon mempelai perempuan tersebut) berkata kepada ibunya, “Sesungguhnya Allah Maha menutupi (dosa hamba-hamba-Nya), dan Dia telah menutupiku. Tinggalkanlah aku dan urusanku…” Di hadapan desakan sang ibu yang sangat bingung dengan perkara itu, dia berterus terang kepada sang ibu bahwa dirinya telah kehilangan kehormatannya, namun dia telah bertaubat. Dan bahwa peristiwa itulah yang menyebabkan sikap komitmennya terhadap agamanya, sekaligus sebab penolakannya untuk menikah. Ia meminta ibunya agar merahasiakan perkara itu, dan bahwa ia akan menebus sebab kesalahannya. Ibunya memikirkan perkara itu dan berkata, “Putriku! Selama kamu telah bertaubat kepada Allah, sedang Allah menerima taubat hamba-hamba-Nya dan memaafkan banyak dosa, maka biarkan aku meminta pendapat pemuda itu, barangkali ia akan menerima atau menutupinya…”

Setelah melalui musyawarah dan diskusi yang panjang, gadis itu pun menerima usulan itu. Sang ibu pun pergi, tidak tahu entah bagaimana akan membuka berita buruk ini kepada sang calon pengantin. Setelah sempat bimbang, tidak lama kemudian ia meminta supaya pemuda itu menemuinya.

Ketika pemuda itu datang, ia membuka permasalahan itu kepadanya dan meminta pendapatnya. Ia menceritakan bahwa putrinya menjadi komitmen terhadap agama setelah perbuatan itu dan telah bertaubat kepada Allah, inilah sebab penolakannya untuk menikah…

Pemuda itu berpikir sejenak, kemudian berkata kepadanya, “Saya sepakat untuk menikah dengannya selama ia telah bertaubat dan kembali kepada Allah dan istiqamah. Dahulu sebelum komitmenku terhadap agama, aku sendiri berada dalam kemaksiatan dan kemungkaran. Sementara kita tidak tahu siapakah yang diterima taubatnya di sisi Allah.”

Wajah sang ibu itu berseri mendengar berita gembira ini dan segera pergi menemui putrinya dengan penuh suka cita, dan dalam waktu yang bersamaan ia merasa takjub dengan sikap ksatria dan keputusan baik pemuda itu, lalu memberitahukan kabar gembira itu kepada putrinya. Dan pernikahan pun terlaksana.

Ketika bertemu, sang wanita banyak menangis. Sementara bahasa isyaratnya mengatakan, “Betapa engkau laki-laki cerdas. Aku akan menjadi istri yang taat bagimu.” Dan Allah pun mempertemukan mereka berdua dengan kebaikan.


sumber: reportasemuslim.com

Yaa Ayyuhal Muslimun! Aleppo Memanggilmu, Aleppo Dikepung Musuh-musuh Islam, Pesan Seorang Ibu : Jika Engkau Harus Syahid, Jangan Serahkan Dirimu Pada Assad


MuslimBerbagiInfo - Menjelang berakhirnya pertempuran di lingkungan timur Aleppo yang akan dimenangkan oleh rezim syiah Assad dan sekutunya komunis-Rusia, sebuah surat berisi pesan seorang ibu kepada anaknya menjadi viral di dunia maya setelah memintanya untuk tabah tidak menyerah menjemput syahid.

“Jika engkau harus syahid, jangan menyerah dan jangan serahkan dirimu kepada rezim Assad, semoga Allah menjadikan dirimu sebagai seorang syuhada,” pesan seorang ibu kepada anaknya yang kini terkepung di lingkungan timur Aleppo.

Pesan ini disampaikan ibu yang tidak diketahui namanya kepada anaknya untuk tetap tinggal bersama 100 ribu warga lainnya dan mujahidin Suriah di wilayah terkepung Aleppo dengan luas tidak lebih dari 5 kilometer persegi.

Ibu tersebut ingin memotivasi anaknya untuk terus berjuang sampai tetes darah penghabisan daripada menyerah kepada tentara rezim Assad dan sekutunya serta berakhir dengan penjara dan penyiksaan di pusat-pusat penahanan.

Tidak hanya satu orang, pesan serupa juga banyak dikirimkan para kaum wanita yang berada di tempat penampungan kepada saudara dan keluarga mereka di kota terkepung Aleppo timur. (Huffpostarabic/Ram)







sumber : facebook | eramuslim.com